Sejak kecil
entah kenapa sy selalu suka untuk melakukan pekerjaan atau belajar berdagang,
intinya apapun yang bisa mendatangkan uang. Uang saku dari orang tua insy ada
dan cukup, tapi sy sadar sejak kecil sy sangat suka berhitung. Belajar mencari
uang tambahan, ada rasa kepuasan walau mungkin nominal yg didapat tidak
seberapa. Ini pengalaman sy dr kecil mencari tambahan uang.
- Kelas 1-2 SD tiap musim lebaran sy jualan kembang api, dengan modal dari uang tabungan. Krn sy malu, saya ajaklah 2 temen saya utk keliling, kita bertiga teriak2 keliling jualan kembang api.
- Kelas 4-5 SD sy jg pernah menjadi buruh memotong bawang merah di tempat tetangga. Sepulang sekolah sy langsung ganti baju untuk kemudian bersama ibu-ibu lain (krn memang kebanyakan yg bekerja di situ adl emak emak) sy bekerja memotong bawang merah dengan upah 25 rupiah per kg. Seingat saya dalam setengah hari kadang bs dapet 4-6 kg, lumayan buat jajan, kalau dapat 125 rupiah cukup buat beli “Anak Mas” yang waktu itu adl makanan mewah buat kami.
- Mulai kelas 5 SD sy jg “nyambi “beternak ayam, tanpa modal yang besar sy dpt “gadoh” (apa ya bahasa Indonesia nya?) Jadi sistemnya begini, sejak anakan kecil baru menetas dr pemilik ayam diberikan kepada kita utk memelihara ayam itu sampai besar, nanti ketika sudah besar dibagi 2 antara pemilik dan sy yang memelihara.
- SMP. Sejak kelas 5 SD sampai lulus SMP beternak ayam sy lakukan sampai waktu itu jumlah ayam sampai 80 ekor. Hal ini tidak bs sy lakukan terus ketika SMU karena lokasi sekolah SMU yang jauh dr rumah.
- SMU-Pengalaman berdagang jaman SMU sangat minim, sy banyak waktu bermain sama teman2. Waktu itu cema pas kelas 2 bikin kaos kelas, sy yang handle, sy dapat untung 150rb kalau tdk salah, sy belikan sandal “hom*p*d” yang masih tersimpan sampai sekarang. Menjelang akhir Ebtanas sy tdk mau pengalamn ebtanas SMP terulang. Sy ikut bimbel, dan ckp semangat belajar. Tujuan sy cm satu, kalau sy tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri saya mending tidak kuliah, sy kasian orang tua karena tau betul kondisi keuangan keluarga yang serba pas-pas an. Bapak ibu adalah guru SD biasa, untuk membeli barang apapun pasti selalu berhutang terlebih dahulu. Sementara adik sy masih 2 (dua) orang dan sama2 sekolah jg.
- Masa Kuliah-Perjuangan membuahkan hasil. UMPTN sy diterima di UNSOED Jurusan Akuntansi, dan STAN Jurusan Kebendaharaan Negara. Ibu sy cm bilang, sama2 akuntansi ya milih yang Gratis aj to le. Siappp, sy laksanakan perintah Ibu. Kuliah lah saya di STAN (Sekolah Top Anti Nganggur, eh Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Semasa kuliah sy banyak bergabung dengan beberapa MLM (lebih dari 5 perusahaan). Juga bisnis sandal yang memberikan banyak sekali pelajaran berharga, ongkos belajar yang cukup besar. He he
- Masa Magang di Jakarta. Masa magang kerja selama 1 tahun di Jakarta dengan honor Cuma 400rb per bulan memaksa saya harus serba berhemat dan mencari peluang usaha tambahan uang. Makan sehari dua kali terpaksa masih harus tetap dilanjutkan. Satu tahun tanpa kos (numpang di ruang tamu kontrakan teman), naik kereta tanpa beli karcis, sampai hanya makan mi tiap malam adalah rutinitas selama hampir 1 tahun. Akhirnya sy dapat peluang membantu temen menjadi EO pelatihan Hipnosis di beberapa tempat di Jawa. Ilmu otomatis dapat jg secara gratis, uang jg lumayan buat menambah amunisi. Tapi gara2 ikut EO ini konsekuensinya adalah sy tiap jumat siang sudah bolos, sehingga di kemudian hari membawa akibat sy dilempar penempatan kerja di Ujung Indonesia. Banda Aceh Loun sayanggg.. Xi xi xiii.